Jadi, setelah berkali-kali menonton tips dan trik agar lebih produktif di Youtube, membaca buku tentang bagaimana menjadi lebih produktif, berikut ini adalah beberapa hal yang akhirnya berhasil saya rangkum, laksanakan, dan ternyata cocok di saya.
Jika kamu adalah ibu-ibu yang merasa kerjaan nggak ada habisnya, baik itu pekerjaan kantor, ataupun pekerjaan di rumah, mungkin bisa ikuti tips di bawah ini. Sengaja saya lampirkan dalam bentuk carousel karena memang sedang ingin membuat carousel, hihi.
Welcome to 30s!!!
Tahun ini adalah tahun dimana saya memasuki usia kepala 3. Wow such a moment!! wkwk. Inget banget dulu pas masih kecil, kalau mendengar usia orang di 25 ke atas, pasti manggilnya 'om', 'tante', atau sebutan lain yang menandakan orang tersebut lebih lebih tua daripada saya. Nah sekarang? ya, Alhamdulillah Allah beri saya kesempatan untuk sampai di usia ini, merasakan juga nih rasanya jadi 30 an, haha.
Beberapa hal di bawah ini mulai jadi bahan renungan saya, kadang random juga terlintas jadi bahan ngobrol dengan suami:
- Usia 30 tahun adalah tonggak penting dalam hidup, saya menyadari bahwa waktu berjalan dengan cepat, tidak akan kembali, dan penting untuk menghargai setiap momen.
- Tanggung jawab hidup semakin bertambah, ada keluarga yang harus jadi pertimbangan utama saat memutuskan sesuatu, termasuk dalam karier, keuangan, dan hubungan pribadi.
- Kesehatan dan kesejahteraan fisik menjadi lebih penting, dan perawatan diri harus menjadi prioritas.
- Orang-orang bisa datang, bisa pergi. Sama seperti kita, mereka juga memiliki prioritas dan nilai-nilai hidup yang dapat berubah seiring dengan bertambahnya usia.
- Segala yang terjadi di masa lalu, dapat menjadi pelajaran berharga dan dapat menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan di masa yang akan datang.
- Small progress is still a progress
- Kita tidak sedang berkompetisi dengan siapapun, tapi dengan diri kita sendiri di versi sebelumnya.
- Waktu sesempit apapun tetaplah waktu, selalu ada yang bisa berubah di 3 menit terakhir
- Yang membuat saya bahagia dan bangga bukan orang lain, tetapi diri sendiri
- Kerjakan semua hal dengan semaksimal mungkin, sebaik mungkin. Sehingga jika kita gagal, tidak akan ada penyesalan dan lebih legowo menerima bahwa kita tidak melewatkan kesempatan apapun dan itu adalah takdir Allah.
- Semua yang terjadi selalu ada hikmah dibaliknya, tidak perlu terlalu fokus memikirkan apa yang sudah terjadi atau apa yang akan terjadi.
Hal yang menarik adalah, di usia sekarang, saya tidak terlalu ngoyo dalam merencanakan hidup di masa depan. Rencana masih ada, namun lebih fleksibel dengan kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi, sehingga, saya jadi merasa lebih less stress, dan lebih bisa menikmati momen, hehe.
2023 sudah berlalu, nggak terasa ya tiba-tiba setahun berakhir begitu cepat, bagaimana resolusi 2023 kemarin? apakah sudah sebagian besar tercapai? atau ada yang harus dilanjutkan di 2024?
Menulis resolusi itu memang gampang, yang nggak gampang itu usaha untuk mewujudkan resolusi. Saya pun kadang begitu. Di awal tahun berapi-api nulis resolusi segambreng, giliran ditanya gimana caranya sampai ke sana, bingung, haha.
Resolusi saya di tahun 2024 ini salah satunya adalah saya semakin rajin upgrade diri, ada mimpi-mimpi yang ingin saya wujudkan, untuk sampai ke sana pastinya banyak hal yang harus dilakukan dan dipersiapkan. Nah berikut ini adalah 6 tips yang bisa saya bagikan biar kita bisa upgrade diri sama-sama:
1. Berhenti Membandingkan Diri Sendiri Dengan Orang Lain
Sosial media sendiri nggak bisa kita hindari ya sekarang. Di sosial media, kita selalu bisa dengan mudah melihat kesuksesan orang lain. Orang jalan-jalan ke luar negeri, liburan ke suatu tempat, lulus dari course, atau sekolah lagi dengan dengan begitu mudah, yang secara nggak sadar bikin kita memandang diri kita lebih kecil.Padahal tanpa kita sadari, orang orang tersebut pastinya hanya memposting hasil membahagiakan mereka, bukan prosesnya. Maka berhentilah untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Perbandingan kita adalah pencapaian kita di hari kemarin, bukan pencapaian orang lain. Mulailah untuk fokus pada goal sendiri dan memikirkan apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan dream life kita
2. Fokus Pada Semua Hal yang Sudah Kita Miliki
Fokus kepada apa yang dapat dilakukan sekarang untuk membuat kita semakin fokus pada goal kita. Percuma jika kita terus melihat apa yang dimiliki orang lain, kadang kita memulai sesuatu di kondisi berbeda. Kondisi kita adalah kita sendiri yang tau sehingga tidak baik jika kita membandingkan kehidupan yang kita miliki dengan kehidupan yang dimiliki orang lain3. Find a Meaningful Purpose
Temukan apa hal yang paling bermakna dalam hidup yang dapat menjadi motivasi untuk bergerak maju. Masing-masing orang pasti punya tujuan dan motivasi yang berbeda. Ada yang hal paling bermaknanya adalah jika mempunyai banyak uang, rumah mewah, mobil keluaran terbaru, dan itu tidak apa-apa.Yang penting hal tersebut dapat membuat kita merasa termotivasi, mendapatkan satisfication joy dan fulfilment saat mencapainya, dan dapat menjadi alasan kuat yang mendorong kita bisa menjadi probadi yang lebih baik.
"If you get struggle for something, think about why you should do this. what motivate you, and find the meaningful purpose"
Investasi terbaik kita adalah di fisik, kesehatan, dan skill kita. Karena hal tersebut adalah hal yang tidak bisa dicuri.
5. Develop a Finisher Mindset
Penting bagi kita untuk mempunyai finisher mindset. Finisher mindset adalah pola pikir untuk melakukan segala sesuatu hingga selesai.Hal ini akan memberikan keuntungan ke kita bahwa saat kita menyelesaikan sesuatu, kita akan siap menghadapi sesuatu yang selanjutnya. Begitu pun saat kita meninggalkan sesuatu saat belum selesai, hal ini akan membuat mental kita terbebani saat dihadapkan untuk melakukan hal selanjutnya, seperti efek domino.
Di balik hasil yang sukses, selalu ada trying, falling, and trying again. Segala sesuatu yang bagus yang kita lihat, orang-orang yang cerdas, orang orang dengan gaji besar, karir yang bagus, adalah hasil dari continous hardwork.
"If you start something, make sure you will finish it".
6. Mulai Sekarang, Mulai Dengan Langkah Kecil.
Saat kita melangkah, 1 langkah kecil tetaplah pergerakan. Tidak perlu menunggu untuk mempunyai sepatu merk Adidas yang bagus untuk bisa memulai jalan pagi setiap hari. Tidak perlu harus punya chia seed untuk mulai hidup dengan makan makanan yang sehat setiap hari.Segala yang kita punya, bisa kok dimanfaatkan untuk memulai mencapai apa yang menjadi goal kita. Dengan menunggu punya sesuatu yang bagus, kita jadi ada excuse untuk menunda sesuatu, dan apabila hal ini dilakukan terus menerus, lama-lama kita akan lupa apa goal yang akan kita tuju karena akan ada goal-goal lain yang berdatangan setelahnya.
Oke segitu aja sharing-sharing di postingan ini. Semoga postingan ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi pengingat. Terima kasih. Bye
Sebagai Ibu-ibu yang kalau bangun suka kepagian, di jam-jam 8-9 pagi biasanya saya udah ngantuk. Makanya saya cukup lumayan sering konsumsi kopi. Saya suka ngopi, tapi terhalang budget untuk ngopi cantik sehingga kopi instan sachet adalah jalan ninja saya.
Dari beberapa merk yang udah pernah saya coba, saya iseng-iseng membandingkan kopi instan yang menurut saya rasanya paling enak, tapi dalam perbandingan ini adalah Cappuccino.
Disclaimer dulu ya, saya suka kopi susu instan yang tidak terlalu manis, terasa creamy dengan rasa kopi yang juga berasa. Karena ada kan yah kopi instan yang rasa kopinya artifisial, pas dicek di kemasannya, ternyata bubuk kopinya cuma 4% -_-
Nah berikut ini perbandingan beberapa merk kopi instan sachet yang pernah saya coba:
1. Fresco Cappucino
Fresco ini adalah produk dari Kapal Api. Dilengkapi dengan Choco Granule, Fresco rasa milky dari susunya berasa, Rasa Kopi tidak terlalu pahit. Ada aftertaste kopi yang asam2. Good Day Cappucino
Good Day Capucino : rasa kopi sedikit, dominan manis, susu juga sedikit berasa. Ada choco granule nya. Manis. Ada aftertaste asam kopinya. Sayangnya saya nggak terlalu bersahabat dengan Good Day. Setiap habis minum kopi merk ini di pagi hari, perut saya rasanya kembung sampai sore menjelang malam. Maafkan aku, Good Day, tapi aku tidak padamu.
3. Indocafe Cappucino
Rasa pahit kopinya berasa, susunya juga berasa. Ada hint asam di kopi tapi sedikit sekali. Manisnya pas. Lebih dominan rasa pahit kopi daripada creamy susunya. Nah varian cappucino yang ini nggak ada choco granulenya ya.4. Torabika Cappucino
Sebelumnya, Torabika Cappucino berasa seperti top of mind saya kalau saya lagi cari kopi cappucino.
Rasa kopinya lebih berasa daripada rasa susunya. Kopinya strong. Kalau penggemar kapucino yang lebih berasa kopinya mungkin lebih suka ini. Foamnya lumayan banyak ya. tidak terlalu creamy, manisnya berasa meskipun pakai air yang cukup banyak. Ada Choco Granulenya yang rasanya seperti m*lo.
5. Caffino Cappucino
Caffino Capucino Black. Rasa kopinya terasa banget. Lebih pahit daripada cappucino yang lain, susunya berasa sedikit. Taburan atasnya adalah kopi hitam sehingga paitnya dapet banget.
Kesimpulan
Kalau menurut lidah saya, Indocafe Cappucino yang paling enak di antara merk-merk yang saya sebutkan di atas. Rasa kopi, creamer, dan manisnya pas buat saya, tidak ada efek lambung perih juga di saya. Kamu sudah pernah coba?
Nah bonus kopi lain yang unik
Torabika Nata de Coco
Manis, di beri es banyak tetap manis. Kopi dan susu terasa dikit. Unik karena ada sensasi kenyal-kenyal nata de coco saat dimakan. Ada sedikit rasa dan bau kelapanya saat dimakan. nata de coco nya manis dan kecil2. Bisa dicoba untuk kamu yang suka kopi-kopi dengan sensasi rasa yang unik.
Akhir-akhir ini saya lagi seneng-senengnya baking lagi. Setelah hampir setahun vakum karena kelahiran anak kedua, saya mulai ada waktu lagi buat menekuni hobi saya.
Jadi ibu ternyata sibuk banget ya. Dulu kalau ada waktu luang, langsung deh mikir mau bikin bikin apa. Sejak punya anak 2, hmm mana sempet.
Baru akhir-akhir ini mulai lihat-lihat youtube lagi, mencoba resep-resep baru yang bisa dicoba.
Beberapa kali dicoba, waah saya seneng banget akhirnya bisa menekuni hobi saya lagi.
Sehari-hari berkutat dengan kerjaan dan dua bocil lucu, diakui atau tidak membuat saya jenuh dan kurang bersemangat. Meskipun harus mencuri-curi waktu setelah ngelonin anak. Justru itu yang bikin saya tenang.
Kalau saya lagi pengen baking, jam 8 malam anak-anak harus udah mulai masuk kamar, siap-siap tidur. Saya pun ikut tidur, nanti jam 2 baru bangun dan mulai baking. Menunggu kue matang sambil merenung tanpa diganggu anak ternyata menenangkan juga ya, wkwk. Saya jadi merasa ini adalah "me time" saya.
Ada sih beberapa kendala. Kadang pas asik-asiknya ngadon, si adek nangis. Atau lagi mau nyetak cookies, si kakak bangun minta di puk puk, wkwk. Tapi itulah ya bund, memang nggak bisa 100% lepas dari anak dan menyalurkan hobi. Tapi nggapapa, saya tetep seneng bisa menyalurkan hobi saya lagi sekarang.
Tiap saya posting di WA story, temen-temen yang dulu customer saya pada nanyain "open order nggak? bisa dipesen nggak?" tapi, nggak ah, saya takut wkwk. Saya belum punya keberanian buat open order lagi melihat kesibukan saya bersama bocil-bocil lucu saya ini yang kadang tak terduga.
Nah ini beberapa gambar hasil bikinan saya. Saya lagi seneng-senengnya bikin brownies nih.
Itu bukan rencana karena saya cuma asal nyeplos wkwk. Lagian dulu saya selalu heran kalau ada keluarga naik motor boceng 4 sama 2 anak mereka yang masih kecil. "Kok bisa punya anak dua kecil-kecil gitu, apa nggak repot ngurusnya?".
Atau lihat ibu-ibu di Indomaret lagi gendong anaknya yang kecil dan yang besar lagi rewel minta kinderjoy, saya selalu mbatin dalam hati "kasihan". Entah kasihan ke ibunya yang kerepotan atau kasihan ke anaknya yang masih kecil sudah jadi kakak.
Lha akhirnya malah kejadian sendiri di saya #hiyaklo. Makanya saat tau saya hamil anak kedua waktu Capca umur 2 tahun 1 bulan, saya nangis nggak karuan. Sedih, takut, khawatir respon dan tanggapan orang-orang.
Keluarga dekat yang tau saya hamil saya lihat sih biasa aja, orang tua saya malah seneng banget. Tapi ada beberapa orang yang bilang juga kalau "Kasihan ya udah kecil jadi kakak". Saya yang dari awal kehamilan udah nggak karuan perasaannya, jadi tambah naik turun moodnya karena komentar orang. Deket banget juga bukan lho padahal.
Makanya support system itu penting banget bagi ibu yang sedang menjalani kehamilan kedua atau selanjutnya.
Orang orang bilang, "Nggak apa-apa punya anak jarak dekat, skalian capeknya nanti". Dan emang capek ternyata wkwk.
Banyak hal yang harus dipersiapkan kalau punya anak lebih dari satu apalagi dalam jarak usia yang berdekatan.
Suami istri harus makin makin solid bekerjasama dalam mengurus anak. Saya yang gantian urus anak sama suami aja merasakan kerepotan ini sangat nyata kok. Apalagi ibu-ibu yang suaminya bodo amat.
Suami istri harus upgrade ilmu parenting. Harus banget. Dengan punya 2 anak dalam waktu berdekatan pasti akan mengalami yang namanya kakak cemburu sama adik atau sebaliknya (sibling rivalry). Saya sering ikut webinar parenting saat kehamilan. Suami? saya yang sharing ke suami kalo kami lagi ngobrol-ngobrol ringan.
Penting banget buat kita tau ilmunya dan teori menghadapinya, meskipun kadang diprakteknya nggak bisa plek sesuai teori wkwk. Lagi, biar kita makin sabar menghadapi berbagai tingkah kakak yang pasti bakal makin caper, adaaaa aja tingkahnya.
Jangan lupa juga kalau harus mempersiapkan mental kakak. Dari jauh-jauh hari saat masih di kandungan, ada baiknya kakak sudah diperkenalkan bahwa nanti akan ada anggita keluarga baru. Bahwa yang ada di perut ibu sekarang adalah adik. Dan adik sayang kakak.
Dari jauh jauh hari saya selalu bilang sama anak saya kalau bapak dan ibu sayang kakak. Tapi kakak sayang adik ya karena siapa nantj yang sayang adik kalau bukan kakak. Kan bapak dan ibu sayangnya ke kakak. Nggak tau ini benar atau salah wkwk. Tapi manjur di saya, kakaknya jadi excited banget waktu adiknya lahir, hehe.
Manajemen waktu dan perhatian ke kakak juga penting. Jangan sampai kakak salah mengira kalau kita lebih sayang adik dan mengabaikan kakak, huuu sedih.
Intinya punya anak lebih dari 2 itu capek dan seru wkwk. Selain keuangan, ilmu, mental kita harus disiapkan.
Lagian apa sih yang nggak capek dari hidup? Dunia kan memang tempatnya bersusah-susah ya wkwk.
Oke segitu aja, boleh sharing di kolom komentar gimana pesan dan kesan punya anak lebih dari satu di jarak usia yang berdekatan ya, wkwk.
Bye

Saya jadi ibu baru menginjak 4 tahun sih. Tapi saat direnungi, eeaaa kok rasa-rasanya hidup saya gini-gini aja. 1 tahun terakhir jadi ibu 2 anak, tambah rasanya gini-gini aja. Saya merasa nggak banyak kemajuan yang saya capai. Hidup selalu tentang anak, suami, dan rumah.
Saya termasuk beruntung, sebagai ibu bekerja saya punya pelarian sementara dari pikiran tentang anak, suami, dan rumah. Tapi di sisi lain, di kerjaan saya juga merasa gini-gini aja. Diri sendiri menghambat untuk berkembang karena pikiran "saya jahat nggak ya kalau terlalu mengejar karir daripada di rumah bersama anak-anak saya?". Di sisi lain saya juga merasa tidak sehebat teman-teman yang lain yang bekerja di perusahaan yang lebih bagus. Dilema banget ya jadi ibu, wkwk.
Kebetulan di akhir tahun kemarin saya ketemu akun Instagram yang menarik. Kalian bisa lihat akunnya di @ibupunyamimpi, saya juga sempat kolaborasi di postingan yang ini. Iseng-iseng daftar membership, dan baca-baca postingannya, membuat saya berpikir bahwa wah kayanya ini akun yang tepat banget buat saya yang masih mencoba meraba-raba saya ini sebenarnya mau gimana.
Acara awal yang saya ikuti adalah Festival Ibu Punya Mimpi (FEMPI) 2022. Acaranya diadakan online dan offline. Sebelum mengikutinya, kita dapat Jurnal Mimpi Ibu yang dikirim terlebih dahulu ke alamat masing-masing. Saya yang sebelumnya nggak pernah detail menuliskan mimpi-mimpi sendiri (biasa nulis resolusi sih, tapi resolusi keluarga dan keuangan, bukan tentang diri sendiri) mulai menuliskan apa yang saya inginkan.
baca : Thankyou 2022, hai 2023
Bener-bener jadi merasa dituntun untuk sedikit demi sedikit menguraikan diri sendiri. Siapa saya, apa yang saya inginkan, apa saja yang saya miliki untuk dapat mendukung saya mencapai mimpi tersebut, dan lain sebagainya.
Selain acara FEMPI dan jurnal, ibupunyamimpi juga punya rangkaian acara lain yang menarik dan sayang buat dilewatkan, ada juga grup telegram yang bisa jadi wadah kita buat sharing-sharing ke sesama ibu. Monggo dicek lebih lanjut aja langsung ke websitenya ibupunyamimpi.
Kalau kamu juga termasuk salah satu yang merasa stuck setelah jadi ibu, merasa tidak berdaya setelah jadi ibu, ikut komunitas atau acara-acara semacam ini bisa banget jadi pelecut semangat dan juga membuat kita menyadari bahwa kita nggak sendirian di fase ini.
Belajar hal baru atau mendalami hal yang sebelumnya sudah kita bisa, tetap dapat dilakukan setelah menjadi ibu. Pelan-pelan saja karena kita sedang tidak berkejaran dengan siapa-siapa.
Keluarga tetap jadi prioritas utama, tapi diri sendiri juga harusnya mendapat posisi. Jangan sampai kita punya pemikiran "Kayanya aku nggak bisa deh, soalnya kan repot ngurus anak, blablabla". Menurut saya, sebagai ibu, mengurus anak, suami, dan rumah itu harus. Tapi jika mau mengejar mimpi, mereka seharusnya tidak menjadi hambatan karena kita tetap bisa, tinggal bagaimana kita mengaturnya dan memanfaatkan support system yang ada.
Baiklah segitu dulu curhatan mamak mamak ini. semoga bermanfaat, ya.
Buat ibu-ibu yang udah jago marmet (perah pakai tangan), udah pasti lah nggak butuh tips beginian. Tapi buat ibu-ibu baru yang pumping aja belum pernah, mari kita lanjut saja pembahasan ini.
Jadi berdasarkan pengalaman saya memakai 3 merk yang berbeda *yhaaa baru 3, ada beberapa poin di sini yang bisa jadi pertimbangan buat ibu-ibu memilih breastpump:
1. Jenis Pompa
Banyak banget sekarang ya jenis pompa, ada handsfree cup, handsfree corong, dual pump, single pump. Kalau saya sendiri dari awal mau beli pompa emang fixnya mau 2 corong biar bisa cepet, toh juga bisa dipakai single pump.
Hal ini bisa disesuaikan juga dengan kondisi saat ini. Kalau ngga ada waktu buat pumping atau bisanya pumping di kubikel kantor karena harus pumping sambil kerja, handsfree cup breast pump bisa jadi pilihan.
2. Reputasi Merk
Setelah kejadian rusaknya Malish Aria Plus saya, pertimbangan saya beli pompa yang selanjutnya adalah Merknya harus yang terpercaya. Kalau merknya bagus, biasanya mereka menyediakan CS yang gampang dihubungi dan service center yang cepat penanganannya.
3. Ukuran Corong
Ukuran corong ini ngaruh banget ke proses pemompaan ASI. umumnya di Indonesia corong pompa berukuran 24mm. Tapi kalau di saya ini kegedean, sih. Saya harus beli lagi insert ukuran 21 agar ukuran corong pas di saya. jadi sebelum beli, pastikan dulu ukuran corong dan ukuran puting, tutorial untuk mengukur puting bisa dilihat di sini. Sukur-sukur ukuran corong yang dicari sudah langsung tersedia saat pembelian jadi tidak perlu beli insert terpisah
4. Bentuk Corong
Panjang corong berpengaruh banget saat memompa, pompa ASI yang corongnya pendek seringkali menimbulkan rasa sakit karena ujung puting kita yang sedang ditarik akan terkena ujung corong. Saya belum pernah punya pompa ASI yang pendek corongnya sih. Saya baca testimoni orang-orang. dan selama ini saya nyaman-nyaman aja sih pakai pompa ASI dengan corong panjang
5. Jenis Corong
Di anak pertama pumping saya pakai Gabag Infinite -Review Gabag Infinite Double Breast Pump-. Corongnya full silikon. Tapi di anak kedua saat ada kesempatan untuk beli pompa ASI lagi, saya beli pompa dengan corong full plastik tapi tentu dengan selipan silikon biar tidak sakit saat memompa.
Kenapa saya prefer yang bukan silikon? karena kalau full silikon saat dia ditekan agak kenceng ke payudara, malah terlipat, duh gimana sih gambarinnya, Gitu lah kalau bahasa jawanya sih "mekrok" ya.
6. Hisapan per Menit
Ada pompa yang saat dinaikkan level hisapnya akan jadi panjang dan lambat sehingga hisapan per menitnya lebih sedikit, ada yang jadi lebih dalam dan cepat sehingga hisapan per menitnya jadi banyak. Tapi ini cocok cocokan sih, tips yang ini boleh lah di skip. Saya jelasin sedikit di artikel review Spectra QR di sini
Taunya darimana tipe hisapannya panjang atau dalam? dari nonton review di youtube, wkwk. Saya biasa nonton review breast pump di channel ini. Membantu sekali buat menentukan breastpump apa yang mau saya beli.
Oke segitu aja, tips di atas yang mendasari kenapa saya beli 3 pompa ASI saya sebelumnya. Bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sih dan juga budget tentunya. Jangan lupa juga untuk melihat review sebelum membeli biar nggak salah pilih.
Bye.