Review Breastpump: Spectra QR

By Lutfiarani Safitri - Januari 17, 2023

Setelah drama Malish Aria Plus (buat baca selengkapnya klik di sini ya), suami menyarankan untuk membeli 1 pompa ASI lain sebagai cadangan kalau-kalau pompa ASI yang kemarin tiba-tiba mati, jadi saya masih bisa pumping. Saya nggak nyetok ASIP, jadi kalau pompa ASI saya mati, ya besok anak saya minum apa deh.

Jadilah tanpa pikir panjang, saya udah langsung tahu saya mau beli brand apa. Nggak mau mengulang kesalahan yang sama, saya langsung melirik Spectra. Dan sesuai budget yang saya punya, Spectra QR udah langsung jadi pilihan saya.


Jadi alasan saya membeli spectra ini adalah buat cadangan dan budgetnya memang segitu. Ada spectra Q+ yang memang lebih murah, tapi karena power bank saya cuma satu, udah terpasang di Malish Aria Plus, dan saya nggak mau cabut colok power bank yang nantinya pasti akan ada masa-masa ketinggalan karena saya pelupa, jadilah saya checkout Spectra QR ini karena sudah include baterai.

 

Pengalaman saya menggunakan pompa ASI Spectra QR ini: 


Kelebihan :

1. Suaranya halus banget, cuma kedengeran suara pas mesin melepaskan sedotan -tau kan ya maksud saya. Suara sedotannya lembut sehingga nggak mengganggu anak saya saat saya pumping sambil mereka tidur.

2.   Bentuknya kecil agak pipih jadi bisa diselipkan ke tas pompa ASI.


3.  Ada tombol. Saya lebih suka bentuk tombol gini karena meminimalisir tiba-tiba hidup saat disimpan di dalam tas pompa ASI. Selain itu saat pompa di tempat gelap juga tinggal meraba tombolnya udah tau bagian mana plus minus atau ganti mode. Soalnya saya punya pompa ASI touchscreen tapi tombolnya ngga ada lampu. Jadi kalau pumping di tempat gelap, saya mesti sorotkan hp dulu buat naikin atau turunin level atau ganti mode, repot karena biasanya mau mencet yang mana malah kepencet yang mana.

4.   Otomatis mati 30 menit. Saya nggak pernah si 1 sesi pompa sampai 30 menit, tapi fitur ini pasti berguna buat mama yang sering keterusan mompa tau-tau udah 30 menit aja.

5.   Hisapannya lembut dan tidak sakit. 

6.  Mudah digunakan. Meskipun indikatornya cuma lampu tapi karena fasenya hanya 2 dan tiap level beda jenis lampunya, jadi pemula pun gampang pakainya.

 

Kekurangan 

1.  Makin naik level, cycle makin lambat dan hisapan lebih panjang. Bagi saya ini kekurangan, karena kalau dibanding Malish Aria Plus, Spectra QR dia termasuk lembut menurut saya, jenis hisapannya beda. Kalau Malish area makin naik level hisapannya makin dalam. Kalau Spectra QR, makin naik level hisapannya semakin panjang. Jadi 1 menit cyclenya semakin lama.

2.  Lubang selangnya ngga ada konektor. PR banget kalo lagi buru buru mau pompa, tapi malah mesti masukin konektor ke lubang selangnya. Hmm




3.  Sparepartnya banyak. Ada 7 bagian, 6 harusnya tapi saya tambahi sendiri bantalan silicon jadinya 7. biasanya pompa ASI lain 6 sudah dengan bantalan siliconnya. Sebenernya kalau dicuci juga tinggal was wes wos tapi saya nggak mauuu sparepart banyak banyak karena kalo ada yg nggak beres brati makin banyak gantinya wkwk

 

Kesimpulan

Buat pemula atau yang baru saja mau pakai pompa ASI pasti suka dengan Spectra QR ini karena kelebihan-kelebihannya tadi.

Tapi buat saya yang hampir 3 tahun pumping (2 tahun di anak pertama, libur 9 bulan waktu hamil anak kedua, lalu lanjut lagi sekarang), hisapannya terlalu halus buat saya. Makin naik level juga cyclenya semakin lambat sehingga sedotannya makin dikit. Kadang berasanya malah nggak tuntas mengosongkan payudara. Kerasa banget hasil pompanya kalau dibandingkan dengan Malish Aria Plus.

Nah tapi pompa ASI kan cocok-cocokan ya, saya juga masih belajar nih memilih mode yang sesuai saat penggunaan pompa ASI ini.

Oke sekian review kali ini. Semoga bermanfaat ya. Bye.

 



  • Share:

You Might Also Like

0 Comments